Kali ini saya akan menceritakan
sedikit tentang kisah penyesalan seorang anak yang telah menyia-nyiakan nasehat
atau kasih sayang sang Ibu. Bait demi bait ini saya adopsi dari sebuah lagu
yang berasal dari negeri sakura jepang, yang berjudul Mirai e. Mirai
e sendiri dalam bahasa jepang mempunyai arti “ menuju masadepan”
|
“Ayo lihatlah langkah kakimu
|
Itulah
jalan hidupmu
|
Ayo lihat juga ke depan
|
Disanalah
masa depanmu
|
Begitu
banyaknya kasih sayang yang telah ibu berikan
|
Dengan
cintamu aku mengerti kehidupan yang silih berganti
|
Saat itu
aku terlalu kecil untuk mengerti semua
|
Ibu
membimbingku selalu menjalani masa depan
|
Cita-cita
yang tinggi setinggi langit
|
Bila tak
tercapai memang menyedihkan, namun jangan berhenti berharap
|
Tentukan langkah
dan masa depanmu, jangan putus asa
|
Jangan
cemas dan takut, doa ibu menyertaimu
|
Kasih
sayang ibu itu dulu tak kusadari, malah kusakiti hatinya
|
Kini setelah terpisah jauh, baru aku sadar
|
Perlahan
tapi pasti, jemputlah masa depanmu dengan hati penuh
keyakinan”
Dari bait tersebut dapat disimpulkan bahwa betapa cinta dan sayangnya
seorang Ibu terhadap anaknya meskipun telah mengabaikan nasehatnya. Beliau begitu ikhlas dan tulus
senantiasa mendo’akan sang anak.
Pesan yang dapat kita ambil dari bait-bait diatas adalah jangan sesekali
kita mengaibaikan atau bahkan membangkang apa yang telah Ibu nasehatkan.
Ingat, surga itu ditelapak kaki ibu…
Semoga bermanfaat yaa... :) :)
|
Jumat, 26 Desember 2014
Kasih sayang sang Ibu terhadap anak
Senin, 22 Desember 2014
contoh laporan KKN individu
LAPORAN
INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH
KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS
PANDANARAN SEMARANG
PELATIHAN
DAN LOMBA
KREASI
LAMPU LAMPION DARI BARANG BEKAS
Disusun Oleh :
Nama : GUNAWAN
NIM : EM.12.1.0935
Fak / Jur : EKONOMI
/ MANAJEMEN
Daerah
Pengabdian :
Kelurahan : Muktiharjo
Lor
Kecamatan : Genuk
Kabupaten : Kota
Semarang
KULIAH
KERJA NYATA
UNIVERSITAS
PANDANARAN SEMARANG
2014
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN
HASIL AKHIR KKN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
PANDANARAN SEMARANG
Program praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas
Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang telah dilaksanakan mulai tanggal 20
Oktober – 07 Desember 2014 di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota
Semarang dengan jumlah peserta 18 orang. Untuk melengkapi tugas KKN tersebut,
maka dibuatlah laporan hasil akhir praktik KKN ini sebagai bahan evaluasi bagi
penyelenggaraan KKN tahun berikutnya.
Demikianlah laporan hasil akhir KKN ini dibuat dan
telah diperiksa kebenarannya untuk kemudian disahkan sebagai laporan resmi
tugas akhir KKN.
Pelaksana
Kuliah Kerja Nyata
Kelurahan
Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota
Semarang
Kordes
KKN Sekretaris
Subeno Tunjung
Puri C.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Lapangan I Dosen Pembibing Lapangan II
Leonardo
Budi H, S.E, M,M
Soehartono, S.T,M.T
NPP : D.700.104 NPP : D.700.175
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-Nya, sehingga pada
kesempatan ini kami bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan
Muktiharjo Lor Kecamatan Genuk Kota Semarang, sekaligus telah menyelesaikan
laporan akhir mahasiswa KKN ini.
Kuliah Kerja Nyata
adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran
Semarang.
Dalam pelaksanaan KKN
ini, kami banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak
sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ir.
Stefanus Saryono, MSc, selaku rektor
Universitas Pandanaran Semarang.
2. Karmo
Dwi Listono, S.Sos, selaku Lurah Kelurahan Muktiharjo Lor yang telah memberi
ijin kegiatan KKN di Kelurahan Muktiharjo Lor.
3. Leonardo
Budi Hasiholan, SE, MM, selaku dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang dan juga Dosen Pembimbing Lapangan I
KKN Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
4. Soehartono,
S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan II KKN Universitas Pandanaran
Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
5. Segenap
pejabat Kelurahan Muktiharjo Lor yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
6. Ketua
Rumah Pintar Mukti Lestari, Tim Penggerak PKK, dan segenap warga Kelurahan
Muktiharjo Lor yang berkenan menerima kami untuk mengabdi di Kelurahan
Muktiharjo Lor.
7. Kepada
Bapak, Ibu dan saudaraku tercinta yang
langsung maupun tidak langsung membantu dan memberikan dukungan dalam
pelaksanaan KKN.
8. Semua
pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu-persatu yang telah membantu terlaksananya
kegiatan KKN.
Akhirnya penulis
menyadari bahwa laporan akhir ini masih
jauh mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun kami berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, ............................2014
Penulis
Gunawan
NIM:
EM.12.1.0935
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
RINGKASAN.................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah............................................................ 1
1.2
Rumusan
Masalah............................................................ ......... 3
1.3
Tujuan........................................................................................ 4
1.4
Manfaat..................................................................................... 4
BAB II METODOLOGI
2.1
Prinsip
Ekonomi........................................................................ 7
2.2
Ekonomi
Kreatif........................................................................ 8
2.3
Home
industry........................................................................... 9
2.4
Pelatihan
Keterampilan........................................................... 10
BAB III HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Program Kegiatan.................................................................... 12
3.2
Lokasi
dan Waktu Pelaksanaan............................................... 14
3.3
Tujuan
Kegiatan...................................................................... 15
3.4
Tolak
Ukur Keberhasilan......................................................... 15
3.5
Sasaran.................................................................................... 16
3.6
Uraian
Biaya............................................................................ 16
3.7
Hasil dan
Manfaat................................................................... 17
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan.............................................................................. 20
4.2
Saran........................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Pandanaran Semarang Angkatan XIX tahun 2014 dilaksanakan mulai tanggal 20
Oktober 2014 sampai 7 Desember 2014. Salah satu tempat pelaksanaan kegiatan KKN
adalah di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang.
KKN
di Keluharan Muktiharjo Lor diikuti 18 peserta dari Fakultas Ekonomi
Universitas Pandanaran Semarang.
KKN angkatan XIX dituntut untuk melaksanakan
tiga program kerja utama yakni fisik,
ekonomi, dan sosial budaya. Salah satu kegiatan
di bidang ekonomi yang dilaksanakan di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah kegiatan
pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif warga lewat home
industry, dimana sasaran kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga
yang hanya mengandalkan penghasilan suami saja dan mempunyai kemauan kuat untuk
bisa dan maju.
Kegiatan
keterampilan ini berjalan lancar dan sukses sesuai yang sudah direncanakan.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah pengaplikasian
secara menyeluruh, dibidang disiplin ilmu pengetahuan dari teori-teori yang
dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah
Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebagai
salah satu syarat untuk mengakhiri studi Strata Satu (S1), tentunya dengan
persyaratan akademik yang sebelumnya sudah ditentukan dan dipenuhi oleh
mahasiswa tingkat akhir.
Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa
diharapkan mampu mengaplikasikan dan mendayagunakan ilmu yang sudah didapat di
bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa
diharapkan mampu beradaptasi dan berinteraksi sosial dengan masyarakat sehingga
nantinya diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi
di masyarakat tentunya dengan aplikasi ilmu yang sudah didapatkan di bangku
kuliah.
|
Kuliah Kerja Nyata
(KKN) memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa dan masyarakat, dimana
Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman yang nyata di
lapangan, sehingga memberi bekal kepada mahasiswa jika sudah lulus dan terjun
di masyarakat secara nyata. Sedangkan manfaat bagi masyarakat adalah persoalan
dan masalah-masalah yang dihadapi di tengah masyarakat sebisa mungkin bisa
diatasi dan dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa yang tengah melaksanakan
KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan perwujudan
dari partisipasi perguruan tinggi dalam upaya mengembangkan dan peningkatan
pemberdayaan serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman
melalui perkembangan IPTEK melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa
akan memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi,
bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja
hingga memberikan solusi terhadap problematika yang timbul dalam internal
peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk seperti di
Kelurahan Muktiharjo Lor.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran
Semarang angkatan IXI tahun 2014 ini sebagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang diharapkan dapat memenuhi tiga sasaran bidang yaitu: fisik,
ekonomi, dan sosial.
Laporan ini
merupakan dokumentasi kerja nyata mahasiswa Unversitas Pandanaran
Semarang yang ditugaskan mengabdi di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota Semarang, khususnya pada bidang ekonomi yang bertujuan menyelesaikan
persoalan ekonomi yang dihadapi oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor.
Kondisi geografis kelurahan Muktiharjo Lor berada
di dataran rendah tepian rel kereta api dan merupakan salah satu daerah yang setiap
tahun mendapat ancaman banjir. 80 % Kelurahan muktiharjo Lor adalah daerah
industri, 20 % -nya adalah pemukiman warga. Kelurahan Muktiharjo Lor dapat
dimasukkan dalam kategori kota atau pinggiran kota, sehingga dapat dilihat jika
kondisi sosial masyarakatnya mayoritas individualis.
Mayoritas pekerjaan warga Kelurahan Muktiiharjo
Lor adalah buruh pabrik. Namun banyak juga yang menganggur, dalam hal ini ibu
rumah tangga yang hanya mengharapakan pendapatan yang diperoleh oleh suami.
Sampah menjadi salah satu persoalan klasik yang
sampai sekarang sulit untuk diatasi, khususnya sampah plastik yang sulit
diurai. Pemanfaatan sampah terus digencarkan pemerintah untuk menekan persoalan
sampah dan memajukan ekonomi kreatif lewat bahan baku bekas pakai.
Maka dari itu, mahasiswa KKN menyelenggarakan
kegiatan ketrampilan pembuatan lampion dari barang bekas yang nantinya
diharapkan peserta dapat mengembangkannya sehingga dapat menjadi home
industry dan mendapatkan penghasilan tambahan sendiri.
Lampu lampion menggunakan bahan baku botol bekas
yang banyak ditemui di sekitar kita, sehingga mudah untuk mendapatkannya untuk
dijadikan barang pakai bernilai seni yang tinggi.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari kegiatan pelatihan ketrampilan
pembuatan lampion dari barang bekas untuk meningkatkan pendapatan warga lewat home
industry ekonomi kreatif sebagai berikut:
1.
Bagaimana
kondisi ekonomi warga kelurahan Muktiharjo Lor
2.
Apa
potensi yang dimiliki oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor
3.
Bagaimana
mengembangkan potensi yang dimiliki warga Kelurahan Muktiharjo Lor.
1.3
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang 2014 adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib kerja praktek
2.
Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis yang selama ini
didapat di perkuliahan.
3.
Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus
memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
4.
Mewujudkan jiwa sosial yang tinggi dan kepedulian terhadap
masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.
5.
Memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa
yang cerdas dan terampil.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah sebagai
berikut:
1.4.1
Bagi Mahasiswa
1.
Mahasiswa mampu mengkolaborasikan dan mengaplikasikan
teori-teori praktis yang dimiliki serta bagaimana cara bermasyarakat dikaitkan
dengan ilmu-ilmu yang telah dpelajari selama mengikuti materi perkuliahan di
Universitas Pandanaran Semarang.
2.
Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan
bekerja secara interdisipliner, sehingga daapat menghayati adanya
ketergantungan, keterkaitan, dan bekerja antar sector.
3.
Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat maupun
tersirat.
4.
Mencari, menemukan dan berusaha turut andil dalam memecahkan
masalah dengan menerapkan konsep dan teori ilmiah yang telah dimiliki secara
objektif komprehensif.
1.4.2
Bagi Akademik
1.
Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian keilmuan
mahasiswanya melalui proses pembanggunan fisik maupun non fisik ditengah-tengah
masyarakat dan pembenahan masyarakat, sehingga kurikulum yang disusun di
Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di masyarakat
sekarang dan yang akan datang.
2.
Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh
dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangaan penelitian.
3.
Memantapkan program observasi pendidikan dan studi lapangan
sebagai sarana belajar dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam rangka
menunjang pembangunan tepat guna
1.4.3
Bagi Masyarakat
1.
Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi
dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang diharapkan.
2.
Membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan
pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang terutama bidang pendidikan
formal, non formal dan informal.
3.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan kreatif
dalam pembangunan desa swasembada sesuai dengan program pemerintah daerah
|
BAB
II
METODOLOGI
Kegiatan pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion
dari barang bekas ini mendapatkan dana dari proposal yang sudah kami ajukan ke
universitas. Dana yang didapat dimanfaatkan semaksimal mungkin demi
terselenggaranya kegiatan tersebut. Ide awal kegiatan ini muncul dari
permasalahan yang terjadi di lapangan, dimana permasalahan ekonomi di Kelurahan
Muktiharjo Lor tidak terlalu pelik, karena mayoritas warga Kelurahan Muktiharjo
Lor bekerja sebagai buruh pabrik.
Pengangguran sudah menjadi masalah klasik di
Indonesia, termasuk di Kelurahan Muktiharjo Lor. Memang angka pengangguran
tidak terlalu tinggi, angka tersebut juga diisi oleh kebanyakan ibu rumah
tangga. Tim KKN bermaksud mendayagunakan ibu rumah tangga untuk bisa mendapat
penghasilan tambahan lewat home industry.
Adapun dasar dari pemilihan kegiatan pelatihan
keterampilan membuat lampu lampion dari barang bekas lewat program ekonomi
kreatif adalah karena adanya beberapa faktor sebagai berikut:
2.1
Prinsip Ekonomi
|
|
Ekonomi merupakan salah satu ilmu
sosial yang
mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari
bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang
berarti "peraturan, aturan, hukum".
Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan
tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin. Merujuk pada prinsip
ekonomi ini maka dapat dikatakan pemanfaatan barang bekas adalah tindakan yang
tepat sesuai dengan prinsip ekonomi tersebut, karena barang bekas mudah diperoleh
dengan harga murah bahkan gratis dan dimanfaatkan sebagai barang baru yang
bernilai ekonomi tinggi.
2.2
Ekonomi Kreatif
Konsep Ekonomi
Kreatif merupakan
sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan
kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber
Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Menurut Howkins (2001) ekonomi baru telah muncul
seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual
seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan
pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Konsep ekonomi kreatif ini semakin mendapat
perhatian dari banyak negara karena kontribusi nyatanya terhadap perekonomian
suatu negara. Di Indoensia sendiri gaung ekonomi kreatif mulai terdengar saat
pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk
bersain di pasar global.
Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang
bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia
Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia
menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki
karakter nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif
terhadap negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif
dan meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakil
presiden Jusuf Kala ekonomi kreatif semakin dikembangkan. Ini terbukti dengan
akan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif yang bertujuan memberdayakan ekonomi
kreatif di Indonesia, sehingga dapat lebih komersial. Namun jauh sebelum itu,
Kemenparekraf sudah membentuk ekosistem awal dan komunitas yang cukup kuat.
2.3
Home industry
Industri rumahan atau biasa disebut dengan home
industry termasuk ke dalam usaha mikro. Usaha kecil dalam hal ini masuk
dalam kategori atau bisa juga disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah).
Pembagian dari ketiga istilah tersebut
didasarka dari pendapatan yang diperoleh industri tersebut. Soal UMKM diatur
dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Tabel A
Kriteria UMKM
No.
|
URAIAN
|
KRITERIA
|
|
ASSET
|
OMZET
|
||
1
|
USAHA MIKRO
|
Maks. 50 Juta
|
Maks. 300 Juta
|
2
|
USAHA KECIL
|
> 50 Juta - 500
Juta
|
> 300 Juta - 2,5
Miliar
|
3
|
USAHA MENENGAH
|
> 500 Juta - 10
Miliar
|
> 2,5 Miliar - 50
Miliar
|
2.4
Pelatihan Keterampilan
Warga Kelurahan Muktiharjo Lor mempunyai potensi
kreatifitas yang bisa didayagunakan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Ini
terlihat dari hasil kreatifitas warga yang disimpan di Rumah Pintar Mukti
Lestari hasil dari pelatihan ketrampilan sebelumnya. Potensi kreatifitas adalah
modal berharga untuk membangun sebuah ekonomi kreatif.
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah
barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di
kebanyakan model-model ekonomi. Jadi bisa dikatakan kreatifitas adalah
barang ekonomi juga karena berasal dari
ide yang menakjubkan.
Pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh Tim KKN
Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah membuat
lampion dengan memanfaatkan barang bekas. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi
yang sudah diuraikan di atas. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk usaha
mikro dibidang ekonomi kreatif yang memang digencarkan oleh pemerintah.
Lampu lampion adalah barang pakai dengan seni yang
tinggi, tentunya bernilai ekonomi tinggi pula. Atas alasan tersebut pelatihan
keterampilan lampu lampion dipilih karena dianggap akan laku di pasaran karena
unik dan dibutuhkan. Memang keunikan lampion tergantung dari kreatifitas warga
kelurhan muktiharjo Lor.
Tim KKN hanya memfasilitasi memberikan pelatihan
teknik dasar, sedangkan ide dan kreatifitas adalah murni berasal dari peserta
pelatihan. Untuk menggali kretifitas warga kelurhan Muktiharjo lor, maka
diadakan perlombaan usai pelatihan. Ini dimaksudkan agar warga bisa serius dan
maksimal dalam menuangkan kreatifitasnya, karena kembali lagi ke awal bahwa ide
adalah barang ekonomi, maka dari itu di sini ide yang didayagunakan semaksimal
mungkin.
|
BAB
III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Program Kegiatan
3.1.1
Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari
barang bekas merupakan langkah awal dalam rangkaian pemberdayaan warga dalam
menunjang perekonomian lewat usaha mikro ekonomi kreatif. Tim KKN memberikan
ide dasar yakni lampion dari barang bekas. Adapun barang bekas yang utama
adalah botol plastik bekas, dan barang-barang bekas penunjang adalah wakul
(tempat nasi) kain perca, tali temali, dan lain-lain.
Dalam pelatihan keterampilan ini, tim KKN
mengundang pelatih dari rekan salah satu dari tim KKN. Di sini, pelatih dibantu
tim KKN menjelaskan teknik membuat lampion sederhana. Pelatihan ini disertai
demo secara langsung mulai dari tahap persiapan bahan, pembuatan dan hasil
jadinya, sehingga peserta pelatihan bisa paham dengan detail cara membuat
lampion dari barang bekas tersebut.
|
Kegiatan pelatihan
ini bertepatan saat pertemuan rutin PKK kelurahan. Jadi sasaran tim KKN sangat
pas, yakni ibu-ibu kelurahan mukthiarjo Lor. Dalam tahap ini, semua dilibatkan,
namun perlombaan nantinya ditunjuk beberapa orang saja yang mewakili setiap RW.
Pelatihan keterampilan berlangsung sukses, dilihat
dari antusiasnya ibu-ibu peserta pelatihan. Mereka aktif bertanya jika belum
paham mengenai intruksi dan soal teknis yang lainnya.
3.1.2
Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Lomba kreasi lampion dari barang bekas adalah
kegiatan lanjutan dari pelatihan yang sudah dilaksanakan minggu sebelumnya.
Kegiatan lomba ini digelar untuk mengembangkan ide dan kreatifitas peserta
pelatihan kemarin untuk berkompetisi. Kompetisi adalah ladang terbaik untuk
mengasah kreatifitas peserta, karena mereka akan menumpahkan secara maksimal
potensi diri mereka.
Lomba ini juga bertujuan untuk menguji keseriusan
peserta pelatihan, agar pelatihan tidak berlalu begitu saja, tapi ada
kelanjutannya dan nantinya tujuan dari tim KKN mengadakan acara pelatihan pun
dapat terpenuhi.
Peserta lomba adalah perwakilan tiap RW. Setiap RW
diminta mengirimkan dua orang sebagai perwakilan, sedangkan ada total lima RW
di kelurahan Muktiharjo Lor. Total peserta lomba ada 10 peserta.
Lomba dimulai pukul 09:00 WIB dengan membawa
lampion yang sudah tigapuluh persen jadi dari rumah. Ini dilakukan agar waktu
yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Peserta juga punya waktu lebih untuk
mematangkan lagi konsep dan ide yang mereka dapatkan.
3.2
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
3.2.1
Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari
barang bekas dilaksanakan bertepatan pertemuan PKK Kelurahan Muktiharjo Lor yang dilaksanakan pada:
Hari :
Minggu
Tanggal :
9 November 2014
Jam :
10:00 WIB
Tempat :
Rumah Pintar Mukti Lestari
3.2.2
Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Pelaksanaan lomba kreasi lampu lampion dari barang
bekas dilaksanakan pada:
Hari :
Minggu
Tanggal :
16 November 2014
Jam :
09:00 WIB
Tempat :
Rumah Pintar Mukti Lestari
3.2.3
Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah
Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah
dilaksanakan bertepatan perpisahan KKN Universitas Pandanaran Semarang 2014 dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor pada:
Hari :
Minggu
Tanggal :
7 Desember 2014
Jam :
09:00 WIB
Tempat : Rumah Pintar Mukti Lestari
3.3
Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pelatihan dan lomba
keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas ini adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan kreatifitas warga kelurahan muktiharjo lor
2.
Mengembangkan potensi warga kelurahan muktiharjo lor
3.
Mendayagunakan ibu-ibu rumah tangga dalam home industry
ekonomi kreatif
4.
Menambah income bahkan sumber penghasilan tambahan
lewat ekonomi kreatif membuat lampu lampion
3.4
Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan ini dikatakan berhasil dan sukses jika
kuota peserta lomba terpenuhi dan peserta mampu berkreasi dengan ide yang
original dan out of the box dari apa yang sudah diajarkan di pelatihan.
Kegiatan kami sukses dan berhasil karena kuota
peserta lomba terpenuhi dan kebanyakan dari mereka menghasilkan lampion dengan
kreasi yang indah dan out of the box. Kreasi yang bernilai seni tinggi
dan bernilai jual tinggi. Warga Kerluahan Muktiharjo Lor mampu menjawab
tantangan kreatifitas dan bahkan di luar dari anggapan tim KKN.
3.5
Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah
tangga yang hanya menggantungkan penghasilan suami saja. Ibu-ibu rumah tangga
yang tentunya aktif dan mau bergerak maju, sehingga apa yang sudah diberikan
oleh tim KKN tidak berjalan percuma begitu saja.
3.6
Uraian Biaya
3.6.1
Pemasukan
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Pandanaran Semarang angkatan XIX tahun 2014 pihak universitas
memberikan dana stimulan guna untuk pelaksanaan setiap program kegiatan Kuliah Kerja
Nyata. Dana tersebut nantinya harus dimanfaatkan untuk meng-cover semua
program yang ada.
Adapun dana stimulan dari univeritas adalah: Rp
7.500.000
Sedangkan total dana yang dibutuhkan untuk
kegiatan pelatihan keterampilan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang
bekas adalah:
Rp 668.500
Rp 668.500
3.6.2
Pengeluaran
Rincian dana pengeluaran untuk kegiatan pelatihan
dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah sebagai berikut:
Tabel B
Rincian Pengeluaran Kegiatan
Tanggal Pengeluaran
|
Keterangan
|
Biaya
|
Jumlah
|
|||
Pelatihan Kreasi Lampu Lampion
|
||||||
09 Nopember 2014
|
Tutor Lampion
|
100.000
|
|
|||
|
|
|
100.000
|
|||
Lomba Kreasi Lampu Lampion
|
||||||
15 Nopember 2014
|
Snack lomba
|
100.000
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
Aqua gelas 1 dus
|
18.500
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
Hadiah Lomba:
|
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
- Juara 1
|
200.000
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
- Juara 2
|
150.000
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
- Juara 3
|
100.000
|
|
|||
568.500
|
||||||
Total Pengeluaran
|
|
668.500
|
||||
Pelatihan kreasi lampu lampion mengundang pelatih
dari luar dengan fee yang dibayarkan seperti tertulis dalam rincian : Rp
100.000. Biaya tersebut sudah termasuk alat dan bahan latihan hingga jadi.
Sedangkan dalam kegiatan lomba, peserta membawa
sendiri alat dan bahan, panitia dalam hal ini tim KKN hanya menyediakan
konsumsi dan peralatan pendukung saja.
3.7
Hasil dan Manfaat
Mahasiswa peserta KKN dapat berinteraksi langsung
dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor. Mahasiswa dapat melihat sendiri
permasalahan apa yang sedang dihadapi, khususnya bidang ekonomi dan berusaha
membantu memecahkan masalah tersebut dengan kegiatan pelatihan yang sudah
terlaksana.
Peserta pelatihan mendapatkan ilmu baru dibidang
keterampilan dan wirausaha. Peserta berhasil memunculkan potensi diri dan
kreatifitasnya dalam media barang bekas.
Menjadi
ladang kreatif untuk mengasah kreatifitas dibidang ekonomi kreatif
memanfaatkan barang bekas, sehingga secara langsung ikut mengurangi persoalan
sampah yang sampai sekarang menjadi persoalan klasik.
|
BAB
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan
pelatihan dan lomba keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah
sebagai berikut:
1.
Kegiatan berjalan lancar berkat dukungan dan partisipasi
warga dalam hal ini peserta yang luar biasa.
2.
Warga kelurahan Muktiharjo Lor punya potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi
kreatif lewat pemanfaatan barang bekas dimulai dari industri mikro atau home
industry.
3.
Kegiatan KKN ini mampu membantu mengatasi persoalan yang
dihadapi warga kelurahan Muktiharjo Lor
4.2
Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan adalah
sebagai berikut:
1.
Peserta pelatihan hendaknya terus mengembangkan
kreatifitasnya dalam memanfaatkan barang bekas.
2.
Peserta pelatihan bisa mengembangkan diri dalam usaha mikro
dibidang ekonomi kreatif sehingga mampu mendapatkan penghasilan tambahan yang
nantinya malah bisa menjadi penghasilan utama.
3.
|
Peserta pelatihan
mau membagi ilmunya kepada warga di kelurahan Muktihajo Lor atau
bahkan warga kelurahan lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129, diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://iklanbaris-umkm.blogspot.com/p/walaupun-saya-bukan-seorang-pakar-dalam.html,
diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/, diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/20/174804726/Pemerintah.Mulai.Bahas.Pembentukan.Badan.Ekonomi.Kreatif,
diakses Senin, 15 Desember 2014.
LAPORAN
INDIVIDU MAHASISWA
KULIAH
KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS
PANDANARAN SEMARANG
PELATIHAN
DAN LOMBA
KREASI
LAMPU LAMPION DARI BARANG BEKAS
Disusun Oleh :
Nama : GUNAWAN
NIM : EM.12.1.0935
Fak / Jur : EKONOMI
/ MANAJEMEN
Daerah
Pengabdian :
Kelurahan : Muktiharjo
Lor
Kecamatan : Genuk
Kabupaten : Kota
Semarang
KULIAH
KERJA NYATA
UNIVERSITAS
PANDANARAN SEMARANG
2014
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN
HASIL AKHIR KKN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
PANDANARAN SEMARANG
Program praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas
Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang telah dilaksanakan mulai tanggal 20
Oktober – 07 Desember 2014 di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota
Semarang dengan jumlah peserta 18 orang. Untuk melengkapi tugas KKN tersebut,
maka dibuatlah laporan hasil akhir praktik KKN ini sebagai bahan evaluasi bagi
penyelenggaraan KKN tahun berikutnya.
Demikianlah laporan hasil akhir KKN ini dibuat dan
telah diperiksa kebenarannya untuk kemudian disahkan sebagai laporan resmi
tugas akhir KKN.
Pelaksana
Kuliah Kerja Nyata
Kelurahan
Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota
Semarang
Kordes
KKN Sekretaris
Subeno Tunjung
Puri C.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Lapangan I Dosen Pembibing Lapangan II
Leonardo
Budi H, S.E, M,M
Soehartono, S.T,M.T
NPP : D.700.104 NPP : D.700.175
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-Nya, sehingga pada
kesempatan ini kami bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan
Muktiharjo Lor Kecamatan Genuk Kota Semarang, sekaligus telah menyelesaikan
laporan akhir mahasiswa KKN ini.
Kuliah Kerja Nyata
adalah kegiatan praktik mahasiswa yang menjadi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran
Semarang.
Dalam pelaksanaan KKN
ini, kami banyak mendapat bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak
sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Untuk itu kami menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ir.
Stefanus Saryono, MSc, selaku rektor
Universitas Pandanaran Semarang.
2. Karmo
Dwi Listono, S.Sos, selaku Lurah Kelurahan Muktiharjo Lor yang telah memberi
ijin kegiatan KKN di Kelurahan Muktiharjo Lor.
3. Leonardo
Budi Hasiholan, SE, MM, selaku dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang dan juga Dosen Pembimbing Lapangan I
KKN Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
4. Soehartono,
S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing Lapangan II KKN Universitas Pandanaran
Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor.
5. Segenap
pejabat Kelurahan Muktiharjo Lor yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
6. Ketua
Rumah Pintar Mukti Lestari, Tim Penggerak PKK, dan segenap warga Kelurahan
Muktiharjo Lor yang berkenan menerima kami untuk mengabdi di Kelurahan
Muktiharjo Lor.
7. Kepada
Bapak, Ibu dan saudaraku tercinta yang
langsung maupun tidak langsung membantu dan memberikan dukungan dalam
pelaksanaan KKN.
8. Semua
pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu-persatu yang telah membantu terlaksananya
kegiatan KKN.
Akhirnya penulis
menyadari bahwa laporan akhir ini masih
jauh mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun kami berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, ............................2014
Penulis
Gunawan
NIM:
EM.12.1.0935
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
RINGKASAN.................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah............................................................ 1
1.2
Rumusan
Masalah............................................................ ......... 3
1.3
Tujuan........................................................................................ 4
1.4
Manfaat..................................................................................... 4
BAB II METODOLOGI
2.1
Prinsip
Ekonomi........................................................................ 7
2.2
Ekonomi
Kreatif........................................................................ 8
2.3
Home
industry........................................................................... 9
2.4
Pelatihan
Keterampilan........................................................... 10
BAB III HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Program Kegiatan.................................................................... 12
3.2
Lokasi
dan Waktu Pelaksanaan............................................... 14
3.3
Tujuan
Kegiatan...................................................................... 15
3.4
Tolak
Ukur Keberhasilan......................................................... 15
3.5
Sasaran.................................................................................... 16
3.6
Uraian
Biaya............................................................................ 16
3.7
Hasil dan
Manfaat................................................................... 17
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan.............................................................................. 20
4.2
Saran........................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN
Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas
Pandanaran Semarang Angkatan XIX tahun 2014 dilaksanakan mulai tanggal 20
Oktober 2014 sampai 7 Desember 2014. Salah satu tempat pelaksanaan kegiatan KKN
adalah di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang.
KKN
di Keluharan Muktiharjo Lor diikuti 18 peserta dari Fakultas Ekonomi
Universitas Pandanaran Semarang.
KKN angkatan XIX dituntut untuk melaksanakan
tiga program kerja utama yakni fisik,
ekonomi, dan sosial budaya. Salah satu kegiatan
di bidang ekonomi yang dilaksanakan di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah kegiatan
pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif warga lewat home
industry, dimana sasaran kegiatan pelatihan ini adalah ibu-ibu rumah tangga
yang hanya mengandalkan penghasilan suami saja dan mempunyai kemauan kuat untuk
bisa dan maju.
Kegiatan
keterampilan ini berjalan lancar dan sukses sesuai yang sudah direncanakan.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah pengaplikasian
secara menyeluruh, dibidang disiplin ilmu pengetahuan dari teori-teori yang
dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah
Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebagai
salah satu syarat untuk mengakhiri studi Strata Satu (S1), tentunya dengan
persyaratan akademik yang sebelumnya sudah ditentukan dan dipenuhi oleh
mahasiswa tingkat akhir.
Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa
diharapkan mampu mengaplikasikan dan mendayagunakan ilmu yang sudah didapat di
bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa
diharapkan mampu beradaptasi dan berinteraksi sosial dengan masyarakat sehingga
nantinya diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi
di masyarakat tentunya dengan aplikasi ilmu yang sudah didapatkan di bangku
kuliah.
|
Kuliah Kerja Nyata
(KKN) memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa dan masyarakat, dimana
Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman yang nyata di
lapangan, sehingga memberi bekal kepada mahasiswa jika sudah lulus dan terjun
di masyarakat secara nyata. Sedangkan manfaat bagi masyarakat adalah persoalan
dan masalah-masalah yang dihadapi di tengah masyarakat sebisa mungkin bisa
diatasi dan dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa yang tengah melaksanakan
KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan perwujudan
dari partisipasi perguruan tinggi dalam upaya mengembangkan dan peningkatan
pemberdayaan serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman
melalui perkembangan IPTEK melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa
akan memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi,
bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja
hingga memberikan solusi terhadap problematika yang timbul dalam internal
peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk seperti di
Kelurahan Muktiharjo Lor.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran
Semarang angkatan IXI tahun 2014 ini sebagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang diharapkan dapat memenuhi tiga sasaran bidang yaitu: fisik,
ekonomi, dan sosial.
Laporan ini
merupakan dokumentasi kerja nyata mahasiswa Unversitas Pandanaran
Semarang yang ditugaskan mengabdi di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk
Kota Semarang, khususnya pada bidang ekonomi yang bertujuan menyelesaikan
persoalan ekonomi yang dihadapi oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor.
Kondisi geografis kelurahan Muktiharjo Lor berada
di dataran rendah tepian rel kereta api dan merupakan salah satu daerah yang setiap
tahun mendapat ancaman banjir. 80 % Kelurahan muktiharjo Lor adalah daerah
industri, 20 % -nya adalah pemukiman warga. Kelurahan Muktiharjo Lor dapat
dimasukkan dalam kategori kota atau pinggiran kota, sehingga dapat dilihat jika
kondisi sosial masyarakatnya mayoritas individualis.
Mayoritas pekerjaan warga Kelurahan Muktiiharjo
Lor adalah buruh pabrik. Namun banyak juga yang menganggur, dalam hal ini ibu
rumah tangga yang hanya mengharapakan pendapatan yang diperoleh oleh suami.
Sampah menjadi salah satu persoalan klasik yang
sampai sekarang sulit untuk diatasi, khususnya sampah plastik yang sulit
diurai. Pemanfaatan sampah terus digencarkan pemerintah untuk menekan persoalan
sampah dan memajukan ekonomi kreatif lewat bahan baku bekas pakai.
Maka dari itu, mahasiswa KKN menyelenggarakan
kegiatan ketrampilan pembuatan lampion dari barang bekas yang nantinya
diharapkan peserta dapat mengembangkannya sehingga dapat menjadi home
industry dan mendapatkan penghasilan tambahan sendiri.
Lampu lampion menggunakan bahan baku botol bekas
yang banyak ditemui di sekitar kita, sehingga mudah untuk mendapatkannya untuk
dijadikan barang pakai bernilai seni yang tinggi.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari kegiatan pelatihan ketrampilan
pembuatan lampion dari barang bekas untuk meningkatkan pendapatan warga lewat home
industry ekonomi kreatif sebagai berikut:
1.
Bagaimana
kondisi ekonomi warga kelurahan Muktiharjo Lor
2.
Apa
potensi yang dimiliki oleh warga kelurahan Muktiharjo Lor
3.
Bagaimana
mengembangkan potensi yang dimiliki warga Kelurahan Muktiharjo Lor.
1.3
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang 2014 adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib kerja praktek
2.
Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis yang selama ini
didapat di perkuliahan.
3.
Mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus
memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
4.
Mewujudkan jiwa sosial yang tinggi dan kepedulian terhadap
masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.
5.
Memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa
yang cerdas dan terampil.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah sebagai
berikut:
1.4.1
Bagi Mahasiswa
1.
Mahasiswa mampu mengkolaborasikan dan mengaplikasikan
teori-teori praktis yang dimiliki serta bagaimana cara bermasyarakat dikaitkan
dengan ilmu-ilmu yang telah dpelajari selama mengikuti materi perkuliahan di
Universitas Pandanaran Semarang.
2.
Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan
bekerja secara interdisipliner, sehingga daapat menghayati adanya
ketergantungan, keterkaitan, dan bekerja antar sector.
3.
Menambah pengetahuan bagaimana cara bermasyarakat yang sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik norma tersurat maupun
tersirat.
4.
Mencari, menemukan dan berusaha turut andil dalam memecahkan
masalah dengan menerapkan konsep dan teori ilmiah yang telah dimiliki secara
objektif komprehensif.
1.4.2
Bagi Akademik
1.
Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian keilmuan
mahasiswanya melalui proses pembanggunan fisik maupun non fisik ditengah-tengah
masyarakat dan pembenahan masyarakat, sehingga kurikulum yang disusun di
Perguruan Tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di masyarakat
sekarang dan yang akan datang.
2.
Memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh
dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangaan penelitian.
3.
Memantapkan program observasi pendidikan dan studi lapangan
sebagai sarana belajar dan latihan pengabdian pada masyarakat dalam rangka
menunjang pembangunan tepat guna
1.4.3
Bagi Masyarakat
1.
Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga serta ilmu, teknologi
dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan yang diharapkan.
2.
Membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan
pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang terutama bidang pendidikan
formal, non formal dan informal.
3.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk aktif dan kreatif
dalam pembangunan desa swasembada sesuai dengan program pemerintah daerah
|
BAB
II
METODOLOGI
Kegiatan pelatihan dan lomba kreasi lampu lampion
dari barang bekas ini mendapatkan dana dari proposal yang sudah kami ajukan ke
universitas. Dana yang didapat dimanfaatkan semaksimal mungkin demi
terselenggaranya kegiatan tersebut. Ide awal kegiatan ini muncul dari
permasalahan yang terjadi di lapangan, dimana permasalahan ekonomi di Kelurahan
Muktiharjo Lor tidak terlalu pelik, karena mayoritas warga Kelurahan Muktiharjo
Lor bekerja sebagai buruh pabrik.
Pengangguran sudah menjadi masalah klasik di
Indonesia, termasuk di Kelurahan Muktiharjo Lor. Memang angka pengangguran
tidak terlalu tinggi, angka tersebut juga diisi oleh kebanyakan ibu rumah
tangga. Tim KKN bermaksud mendayagunakan ibu rumah tangga untuk bisa mendapat
penghasilan tambahan lewat home industry.
Adapun dasar dari pemilihan kegiatan pelatihan
keterampilan membuat lampu lampion dari barang bekas lewat program ekonomi
kreatif adalah karena adanya beberapa faktor sebagai berikut:
2.1
Prinsip Ekonomi
|
|
Ekonomi merupakan salah satu ilmu
sosial yang
mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari
bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang
berarti "peraturan, aturan, hukum".
Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan
tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin. Merujuk pada prinsip
ekonomi ini maka dapat dikatakan pemanfaatan barang bekas adalah tindakan yang
tepat sesuai dengan prinsip ekonomi tersebut, karena barang bekas mudah diperoleh
dengan harga murah bahkan gratis dan dimanfaatkan sebagai barang baru yang
bernilai ekonomi tinggi.
2.2
Ekonomi Kreatif
Konsep Ekonomi
Kreatif merupakan
sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan
kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber
Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Menurut Howkins (2001) ekonomi baru telah muncul
seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual
seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan
pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Konsep ekonomi kreatif ini semakin mendapat
perhatian dari banyak negara karena kontribusi nyatanya terhadap perekonomian
suatu negara. Di Indoensia sendiri gaung ekonomi kreatif mulai terdengar saat
pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri untuk
bersain di pasar global.
Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang
bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia
Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia
menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki
karakter nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif
terhadap negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif
dan meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.
Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan wakil
presiden Jusuf Kala ekonomi kreatif semakin dikembangkan. Ini terbukti dengan
akan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif yang bertujuan memberdayakan ekonomi
kreatif di Indonesia, sehingga dapat lebih komersial. Namun jauh sebelum itu,
Kemenparekraf sudah membentuk ekosistem awal dan komunitas yang cukup kuat.
2.3
Home industry
Industri rumahan atau biasa disebut dengan home
industry termasuk ke dalam usaha mikro. Usaha kecil dalam hal ini masuk
dalam kategori atau bisa juga disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah).
Pembagian dari ketiga istilah tersebut
didasarka dari pendapatan yang diperoleh industri tersebut. Soal UMKM diatur
dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Tabel A
Kriteria UMKM
No.
|
URAIAN
|
KRITERIA
|
|
ASSET
|
OMZET
|
||
1
|
USAHA MIKRO
|
Maks. 50 Juta
|
Maks. 300 Juta
|
2
|
USAHA KECIL
|
> 50 Juta - 500
Juta
|
> 300 Juta - 2,5
Miliar
|
3
|
USAHA MENENGAH
|
> 500 Juta - 10
Miliar
|
> 2,5 Miliar - 50
Miliar
|
2.4
Pelatihan Keterampilan
Warga Kelurahan Muktiharjo Lor mempunyai potensi
kreatifitas yang bisa didayagunakan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Ini
terlihat dari hasil kreatifitas warga yang disimpan di Rumah Pintar Mukti
Lestari hasil dari pelatihan ketrampilan sebelumnya. Potensi kreatifitas adalah
modal berharga untuk membangun sebuah ekonomi kreatif.
Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah
barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di
kebanyakan model-model ekonomi. Jadi bisa dikatakan kreatifitas adalah
barang ekonomi juga karena berasal dari
ide yang menakjubkan.
Pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh Tim KKN
Universitas Pandanaran Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor adalah membuat
lampion dengan memanfaatkan barang bekas. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi
yang sudah diuraikan di atas. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk usaha
mikro dibidang ekonomi kreatif yang memang digencarkan oleh pemerintah.
Lampu lampion adalah barang pakai dengan seni yang
tinggi, tentunya bernilai ekonomi tinggi pula. Atas alasan tersebut pelatihan
keterampilan lampu lampion dipilih karena dianggap akan laku di pasaran karena
unik dan dibutuhkan. Memang keunikan lampion tergantung dari kreatifitas warga
kelurhan muktiharjo Lor.
Tim KKN hanya memfasilitasi memberikan pelatihan
teknik dasar, sedangkan ide dan kreatifitas adalah murni berasal dari peserta
pelatihan. Untuk menggali kretifitas warga kelurhan Muktiharjo lor, maka
diadakan perlombaan usai pelatihan. Ini dimaksudkan agar warga bisa serius dan
maksimal dalam menuangkan kreatifitasnya, karena kembali lagi ke awal bahwa ide
adalah barang ekonomi, maka dari itu di sini ide yang didayagunakan semaksimal
mungkin.
|
BAB
III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Program Kegiatan
3.1.1
Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari
barang bekas merupakan langkah awal dalam rangkaian pemberdayaan warga dalam
menunjang perekonomian lewat usaha mikro ekonomi kreatif. Tim KKN memberikan
ide dasar yakni lampion dari barang bekas. Adapun barang bekas yang utama
adalah botol plastik bekas, dan barang-barang bekas penunjang adalah wakul
(tempat nasi) kain perca, tali temali, dan lain-lain.
Dalam pelatihan keterampilan ini, tim KKN
mengundang pelatih dari rekan salah satu dari tim KKN. Di sini, pelatih dibantu
tim KKN menjelaskan teknik membuat lampion sederhana. Pelatihan ini disertai
demo secara langsung mulai dari tahap persiapan bahan, pembuatan dan hasil
jadinya, sehingga peserta pelatihan bisa paham dengan detail cara membuat
lampion dari barang bekas tersebut.
|
Kegiatan pelatihan
ini bertepatan saat pertemuan rutin PKK kelurahan. Jadi sasaran tim KKN sangat
pas, yakni ibu-ibu kelurahan mukthiarjo Lor. Dalam tahap ini, semua dilibatkan,
namun perlombaan nantinya ditunjuk beberapa orang saja yang mewakili setiap RW.
Pelatihan keterampilan berlangsung sukses, dilihat
dari antusiasnya ibu-ibu peserta pelatihan. Mereka aktif bertanya jika belum
paham mengenai intruksi dan soal teknis yang lainnya.
3.1.2
Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Lomba kreasi lampion dari barang bekas adalah
kegiatan lanjutan dari pelatihan yang sudah dilaksanakan minggu sebelumnya.
Kegiatan lomba ini digelar untuk mengembangkan ide dan kreatifitas peserta
pelatihan kemarin untuk berkompetisi. Kompetisi adalah ladang terbaik untuk
mengasah kreatifitas peserta, karena mereka akan menumpahkan secara maksimal
potensi diri mereka.
Lomba ini juga bertujuan untuk menguji keseriusan
peserta pelatihan, agar pelatihan tidak berlalu begitu saja, tapi ada
kelanjutannya dan nantinya tujuan dari tim KKN mengadakan acara pelatihan pun
dapat terpenuhi.
Peserta lomba adalah perwakilan tiap RW. Setiap RW
diminta mengirimkan dua orang sebagai perwakilan, sedangkan ada total lima RW
di kelurahan Muktiharjo Lor. Total peserta lomba ada 10 peserta.
Lomba dimulai pukul 09:00 WIB dengan membawa
lampion yang sudah tigapuluh persen jadi dari rumah. Ini dilakukan agar waktu
yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Peserta juga punya waktu lebih untuk
mematangkan lagi konsep dan ide yang mereka dapatkan.
3.2
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
3.2.1
Pelatihan Keterampilan Lampion dari Barang Bekas
Pelatihan keterampilan kreasi lampu lampion dari
barang bekas dilaksanakan bertepatan pertemuan PKK Kelurahan Muktiharjo Lor yang dilaksanakan pada:
Hari :
Minggu
Tanggal :
9 November 2014
Jam :
10:00 WIB
Tempat :
Rumah Pintar Mukti Lestari
3.2.2
Lomba Kreasi Lampion dari Barang Bekas
Pelaksanaan lomba kreasi lampu lampion dari barang
bekas dilaksanakan pada:
Hari :
Minggu
Tanggal :
16 November 2014
Jam :
09:00 WIB
Tempat :
Rumah Pintar Mukti Lestari
3.2.3
Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah
Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah
dilaksanakan bertepatan perpisahan KKN Universitas Pandanaran Semarang 2014 dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor pada:
Hari :
Minggu
Tanggal :
7 Desember 2014
Jam :
09:00 WIB
Tempat : Rumah Pintar Mukti Lestari
3.3
Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pelatihan dan lomba
keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas ini adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan kreatifitas warga kelurahan muktiharjo lor
2.
Mengembangkan potensi warga kelurahan muktiharjo lor
3.
Mendayagunakan ibu-ibu rumah tangga dalam home industry
ekonomi kreatif
4.
Menambah income bahkan sumber penghasilan tambahan
lewat ekonomi kreatif membuat lampu lampion
3.4
Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan ini dikatakan berhasil dan sukses jika
kuota peserta lomba terpenuhi dan peserta mampu berkreasi dengan ide yang
original dan out of the box dari apa yang sudah diajarkan di pelatihan.
Kegiatan kami sukses dan berhasil karena kuota
peserta lomba terpenuhi dan kebanyakan dari mereka menghasilkan lampion dengan
kreasi yang indah dan out of the box. Kreasi yang bernilai seni tinggi
dan bernilai jual tinggi. Warga Kerluahan Muktiharjo Lor mampu menjawab
tantangan kreatifitas dan bahkan di luar dari anggapan tim KKN.
3.5
Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu rumah
tangga yang hanya menggantungkan penghasilan suami saja. Ibu-ibu rumah tangga
yang tentunya aktif dan mau bergerak maju, sehingga apa yang sudah diberikan
oleh tim KKN tidak berjalan percuma begitu saja.
3.6
Uraian Biaya
3.6.1
Pemasukan
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Pandanaran Semarang angkatan XIX tahun 2014 pihak universitas
memberikan dana stimulan guna untuk pelaksanaan setiap program kegiatan Kuliah Kerja
Nyata. Dana tersebut nantinya harus dimanfaatkan untuk meng-cover semua
program yang ada.
Adapun dana stimulan dari univeritas adalah: Rp
7.500.000
Sedangkan total dana yang dibutuhkan untuk
kegiatan pelatihan keterampilan dan lomba kreasi lampu lampion dari barang
bekas adalah:
Rp 668.500
Rp 668.500
3.6.2
Pengeluaran
Rincian dana pengeluaran untuk kegiatan pelatihan
dan lomba kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah sebagai berikut:
Tabel B
Rincian Pengeluaran Kegiatan
Tanggal Pengeluaran
|
Keterangan
|
Biaya
|
Jumlah
|
|||
Pelatihan Kreasi Lampu Lampion
|
||||||
09 Nopember 2014
|
Tutor Lampion
|
100.000
|
|
|||
|
|
|
100.000
|
|||
Lomba Kreasi Lampu Lampion
|
||||||
15 Nopember 2014
|
Snack lomba
|
100.000
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
Aqua gelas 1 dus
|
18.500
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
Hadiah Lomba:
|
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
- Juara 1
|
200.000
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
- Juara 2
|
150.000
|
|
|||
15 Nopember 2014
|
- Juara 3
|
100.000
|
|
|||
568.500
|
||||||
Total Pengeluaran
|
|
668.500
|
||||
Pelatihan kreasi lampu lampion mengundang pelatih
dari luar dengan fee yang dibayarkan seperti tertulis dalam rincian : Rp
100.000. Biaya tersebut sudah termasuk alat dan bahan latihan hingga jadi.
Sedangkan dalam kegiatan lomba, peserta membawa
sendiri alat dan bahan, panitia dalam hal ini tim KKN hanya menyediakan
konsumsi dan peralatan pendukung saja.
3.7
Hasil dan Manfaat
Mahasiswa peserta KKN dapat berinteraksi langsung
dengan warga kelurahan Muktiharjo Lor. Mahasiswa dapat melihat sendiri
permasalahan apa yang sedang dihadapi, khususnya bidang ekonomi dan berusaha
membantu memecahkan masalah tersebut dengan kegiatan pelatihan yang sudah
terlaksana.
Peserta pelatihan mendapatkan ilmu baru dibidang
keterampilan dan wirausaha. Peserta berhasil memunculkan potensi diri dan
kreatifitasnya dalam media barang bekas.
Menjadi
ladang kreatif untuk mengasah kreatifitas dibidang ekonomi kreatif
memanfaatkan barang bekas, sehingga secara langsung ikut mengurangi persoalan
sampah yang sampai sekarang menjadi persoalan klasik.
|
BAB
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan
pelatihan dan lomba keterampilan kreasi lampu lampion dari barang bekas adalah
sebagai berikut:
1.
Kegiatan berjalan lancar berkat dukungan dan partisipasi
warga dalam hal ini peserta yang luar biasa.
2.
Warga kelurahan Muktiharjo Lor punya potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi
kreatif lewat pemanfaatan barang bekas dimulai dari industri mikro atau home
industry.
3.
Kegiatan KKN ini mampu membantu mengatasi persoalan yang
dihadapi warga kelurahan Muktiharjo Lor
4.2
Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan adalah
sebagai berikut:
1.
Peserta pelatihan hendaknya terus mengembangkan
kreatifitasnya dalam memanfaatkan barang bekas.
2.
Peserta pelatihan bisa mengembangkan diri dalam usaha mikro
dibidang ekonomi kreatif sehingga mampu mendapatkan penghasilan tambahan yang
nantinya malah bisa menjadi penghasilan utama.
3.
|
Peserta pelatihan
mau membagi ilmunya kepada warga di kelurahan Muktihajo Lor atau
bahkan warga kelurahan lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi, diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129, diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://iklanbaris-umkm.blogspot.com/p/walaupun-saya-bukan-seorang-pakar-dalam.html,
diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/, diakses Senin, 15 Desember 2014.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/20/174804726/Pemerintah.Mulai.Bahas.Pembentukan.Badan.Ekonomi.Kreatif,
diakses Senin, 15 Desember 2014.
Langganan:
Postingan (Atom)