Hal terpenting dalam hidup ini adalah ketika kita bisa bermanfaat bagi banyak orang. Mengapa demikian? karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang sejatinya selalu membutuhkan satu sama lain.
Dalam hadist pun disebutkan ;
“Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama
lain saling menguatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Melihat fenomena sekarang ini makin miris, yakni kebanyakan dari mereka terlalu bersikap individualis. Individualis dalam artian hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri tanpa melihat hal lain disekitar.
Sesunggunhya hal sekecil apapun yang mampu kita berikan kepada orang lain akan mendapatkan balasan dari_NYA, subhannallah.. :)
Yuuk selalu berusaha untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain , hehe Aammin.
Kamis, 20 November 2014
Selasa, 11 November 2014
Refreshing Goa Kreo Semarang
Goa Kreo merupakan salah satu tempat wisata yang sudah tidak asing lagi bagi warga kota Semarang. Tempat ini berada di Kecamatan Gunung Pati kota Semarang, tepatnya di Dukuh Talun Kacang Desa Kandri. Konon dahulu tempat ini terkesan mistis, namun sekarang telah berubah menjadi tempat yang indah nan mempesona buat mengisi akhir pekan. Entah itu para muda mudi, keluarga, bahkan orang asing.
Selain keindahan tersebut konon Goa Kreo ini mempunyai sejarah tentang salah satu wali songo ( sembilan wali ), yakni Sunan Kali Jaga. Pada masa itu Sunan Kali Jaga mencari kayu jati untuk membangun masjid Demak. Usai mendapatkan kayu jati tersebut, Sunan Kali Jaga kesulitan membawanya ke Demak.
Ketika bersemedi didalam goa untuk mencari wangsit, Sunan Kali Jaga meminta agar kera yang jumlahnya banyak didaerah itu menjaga kayu jati tersebut. Dari situlah muncul asal kata " KREO" yang mempunyai arti pelihara atau jagalah. Hingga sekarang ini, pengunjung masih bisa bertemu dengan kera-kera yang menghuni kawasan tersebut.
Belum berhenti disitu, waduk Jati Barang yang mengelilingi kawasan Goa Kreo pun menjadi ikon tambahan yang indah diarea ini. Waduk Jati Barang ini beroperasi pada bulan Mei 2014, yang bertepatan dengan Hari Air Sedunia.
Pembangunan waduk Jati Barang memakan waktu hingga empat tahun. Waduk ini mempunyai daya tampung sampai 20,4 juta meter kubik, dengan adanya waduk tersebut diharapkan bisa mengatasi persoalan banjir serta menjadi tujuan wisata baru bagi warga Semarang.
Selain keindahan tersebut konon Goa Kreo ini mempunyai sejarah tentang salah satu wali songo ( sembilan wali ), yakni Sunan Kali Jaga. Pada masa itu Sunan Kali Jaga mencari kayu jati untuk membangun masjid Demak. Usai mendapatkan kayu jati tersebut, Sunan Kali Jaga kesulitan membawanya ke Demak.
Ketika bersemedi didalam goa untuk mencari wangsit, Sunan Kali Jaga meminta agar kera yang jumlahnya banyak didaerah itu menjaga kayu jati tersebut. Dari situlah muncul asal kata " KREO" yang mempunyai arti pelihara atau jagalah. Hingga sekarang ini, pengunjung masih bisa bertemu dengan kera-kera yang menghuni kawasan tersebut.
Belum berhenti disitu, waduk Jati Barang yang mengelilingi kawasan Goa Kreo pun menjadi ikon tambahan yang indah diarea ini. Waduk Jati Barang ini beroperasi pada bulan Mei 2014, yang bertepatan dengan Hari Air Sedunia.
Pembangunan waduk Jati Barang memakan waktu hingga empat tahun. Waduk ini mempunyai daya tampung sampai 20,4 juta meter kubik, dengan adanya waduk tersebut diharapkan bisa mengatasi persoalan banjir serta menjadi tujuan wisata baru bagi warga Semarang.
Jumat, 07 November 2014
Gerakan Cabut Paku di Pohon
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan kepada seluruh masyarakat dan instansi pemerintahan untuk melaksanakan gerakan cabut paku yang dilaksanakan serentak pada tanggal 7 November 2014. Kegiatan ini pun diikuti peserta KKN angkatan XIX UNPAND Semarang di Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk Kota Semarang. Kegiatan dilakukan setelah apel pagi di kantor Kecamatan Genuk. Kegiatan ini melibatkan seluruh instansi kecamatan maupun masyarakat sekitar.
MMT atau banner pun menjadi sasaran utama untuk ditertibkan (dicabut). Aksi pencabutan paku dilakukan menyebar sesuai kelurahan masing-masing. Peserta KKN ke XIX UNPAND Semarang pun melakukan aksi pencabutan paku di sekitaran Kelurahan Muktiharjo Lor, yakni disepenjang jalan raya Muktharjo Lor. Kegiatan ini pun melibatkan Pak Lurah dan segenap jajarannya.
Aksi cabut paku dimulai pukul 07:30 WIB dan berakhir pada pukul 09:30 WIB, dan berhasil mengumpulakn ratusan MMT atau banner.
Kegitan ini dilakukan guna memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Cipta Puspa dan Keanekaragaman Hayati, serta Hari Pahlawan.
Ganjar berharap, "Gerakan Mencabut Paku di Pohon mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian tanaman sebagai sarana penghijauan, keindahan dan menjaga kelangsungan hidup manusia."
Langganan:
Postingan (Atom)